HARIANBERANTAS.CO
- Dunia saat ini dihadapkan pada berbagai persoalan pangan yang semakin
kompleks. Isu kerawanan pangan, wabah Covid-19 yang masih belum sepenuhnya
tuntas, ketegangan geopolitik internasional akibat perang Rusia – Ukraina yang
berlarut-larut ditambah lagi saat ini bayang-bayang ancaman El Nino saat ini
menjadi tantangan dunia yang harus dihadapi.
"Di
tengah situasi global dan tantangan yang ada, petani muda milenial menjadi
tumpuan pertanian Indonesia agar semakin maju, mandiri dan modern," ujar
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, pada Pembukaan Soropadan
Agro Festival II di Temanggung - Jawa Tengah (20/7).
Ancaman
El Nino diakuinya perlu dihadapi dengan ekstra. Kementerian Pertanian melalui
Direktorat Jenderal Hortikultura menerapkan berbagai strategi menghadapi El
Nino yaitu pengembangan budidaya off season di dalam Screenhouse dan produksi
benih di dalam nurseri dengan target 68 juta. Upaya lainnya melalui kerjasama
produksi diluar musim, Klinik PHT serta pengolahan limbah pertanian.
Prihasto
optimis, Indonesia mampu keluar dari ancaman El Nino. "Dengan Kerja
kolektif, kerja kolaboratif, kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas dari
segenap insan pertanian Indonesia, Insya Allah El Nino bisa kita lalui dengan
baik dan selamat," tandasnya.
Prihasto
mengatakan di tengah ancaman global, Pertanian Indonesia mampu menunjukkan
prestasi yang menggembirakan. Ekspor pertanian meningkat sejak tahun 2019
hingga 2022, ekspor tertinggi terjadi saat pandemi COVID-19 melanda (2020-2021)
sebesar 36,43%. Ekspor hortikultura tahun 2022 sebesar 735,58 US$ naik 17,09%
per tahun termasuk durian yang permintaannya semakin meningkat. Nilai Tukar
Petani (NTP) Hortikultura bulan Juni 2023 tembus 112,93 naik 2,22% dibandingkan
bulan sebelumnya. Produksi hortikultura
periode 2020 hingga 2022 juga meningkat,
terdiri buah-buahan naik 7,09%, sayuran naik 2,79%, tanaman obat naik
13,64% dan florikultura naik 3,06%.
"Kunci
peningkatan ekspor adalah 3 K yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas, yang
berujung pada 1 K yaitu Kepercayaan, " tukas Prihasto. "Saat ini kami
sedang menyiapkan langkah-langkah untuk mendorong ekspor durian,"
tambahnya.
Di
tempat yang sama, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berdialog dengan
para petani muda menekankan pentingnya teknologi dan sistem pertanian agar
berusaha di bidang pertanian bisa lebih praktis dan mudah.
"Untuk
membikin anak muda agar tertarik di dunia pertanian, kuncinya adalah masuklah
ke dalam dunia mereka yang familiar dengan gadget, beragam platform dan media
sosial," kata Ganjar. Menurutnya dulu orang terjun ke pertanian hanya
karena kepepet, tapi sekarang peluang sektor pertanian sangat besar,"
papar Ganjar.
Ganjar
menyebutkan, kuncinya teknologi pertanian harus terus diperbarui dan
ditingkatkan untuk mencapai kedaulatan pangan nasional. Kemudian pendapatan
dari pertanian manjadi daya tarik bagi milenial.
Gelaran
Soropadan Agro Festival II berlangsung 20-24 Juli 2023 menampilkan berbagai
produk pertanian, teknologi inovasi wirausahawan pertanian dan berbagai
kegiatan pendukung seperti talkshow, lomba-lomba, pameran dan aneka kesenian
tradisional.(***)
Home
› Direktur Jenderal Hortikultura
› Gubernur Jateng Ganjar Pranowo
› Kementan
› Nasional
› Prihasto Setyanto
Hadapi Ancaman Pangan Global, Kementan Dorong Petani Muda Ambil Peluang
Hadapi Ancaman Pangan Global, Kementan Dorong Petani Muda Ambil Peluang
Tag Terkait
Direktur Jenderal HortikulturaGubernur Jateng Ganjar PranowoKementanNasionalPrihasto Setyanto
Buka komentar