Iklan

Iklan

,

Iklan

Munas V ABMI Digelar, Prihasto Setyanto: Jaga Keseimbangan Produksi dan Harga Bawang Merah

Harian Berantas
Senin, 28 Agustus 2023, 07:26 WIB Last Updated 2023-08-28T00:34:27Z

Munas V ABMI
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto saat membuka Munas V ABMI yang berlangsung di Hotel Novotel Semarang, Jawa Tengah. Sumber foto: Humas Kementerian Pertanian.

HB, SEMARANG - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto saat membuka Munas V ABMI menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga bawang merah agar tetap memberikan keuntungan bagi petani dan tidak membebani konsumen.

“Pemerintah sangat tidak ingin petani tidak menikmati harga yang menguntungkan. Di sisi lain, pemerintah juga dihadapkan pada tuntutan konsumen akan harga yang terjangkau. Kuncinya adalah keseimbangan produksi dan harga. Ini yang harus kita upayakan bersama,” kata Prihasto.

Ia juga menambahkan, untuk menjaga keseimbangan tersebut, pengaturan penanaman dilakukan antar waktu dan antar wilayah dan hal ini sudah banyak dilakukan di sentra bawang merah. Tak hanya itu, juga Pemerintah ingin para petani bawang merah memperhatikan keberlangsungan usahanya dengan menerapkan budidaya ramah lingkungan.

Menurut Prihasto, ABMI telah banyak berbuat untuk kemajuan petani bawang merah nasional.

“Saya ingat bagaimana ABMI secara heroik memperjuangakan penolakan impor pada periode 2012-2016. Hasilnya, sejak tahun 2017 sampai saat ini kita mampu swasembada bawang merah nasional. Tidak ada impor bawang merah untuk konsumsi sama sekali, "ungkapnya.

ABMI juga disebut-sebut menjadi salah satu pionir penolakan bawang bombai berukuran mini dengan diameter di bawah 5 cm karena dinilai akan merusak harga bawang merah lokal.

Prihasto berharap ABMI dapat terus berperan penting dalam menjaga keseimbangan produksi dan harga bawang merah sepanjang tahun. Pihaknya siap bekerja sama dalam merumuskan kebijakan dan melaksanakan program pembangunan daerah nasional.

“Kita punya champion bawang merah yang hampir semuanya notabene anggota ABMI. Program pengamanan stok dan pengembangan kawasan bersama champion akan berlanjut tahun depan. Tahun ini program tersebut terbukti mampu mendukung upaya pengendalian inflasi nasional,” jelas pria yang merupakan akrab disapa Anton.

Senada, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan menyebutkan peran penting ABMI dalam menjaga inflasi pangan daerah akibat fluktuasi harga bawang merah.

“Jawa Tengah menjadi sentra bawang merah terbesar di Indonesia, bahkan tahun lalu surplus sebesar 399,6 ribu ton. Tahun 2023 hingga bulan Juli, Jawa Tengah mengalami surplus produksi sebesar 266.523 ton, dan diproyeksikan hingga bulan Oktober produksi mengalami surplus 303.390 ton. Rata-rata produktivitas sebesar 9,6 ton/ha,” jelasnya.

Namun, kata Ganjar, inflasi yang dipicu oleh bawang merah masih terjadi di Jateng sendiri. Menurutnya, produksi antar waktu dan antar daerah perlu diperkuat lagi, 

Untuk diketahui, Munas ABMI dihadiri oleh perwakilan petani bawang merah dan pelaku agribisnis dari seluruh sentra produksi. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Supriyanto hadir mewakili Gubernur Ganjar Pranowo. Selain itu, turut hadir Kepala Dinas Pertanian Brebes, Solok - Sumbar, Demak dan para pelaku usaha bawang merah nasional.

Munas juga menggelar pemilihan Ketua ABMI periode 2023-2027. Dari total 138 suara, petani bawang merah sekaligus pengusaha asal Brebes, Dian Alex Chandra memperoleh suara terbanyak dengan total 74 suara. sedangkan Ikhwan Arif mendapat 64 suara.

Alex Chandra akan menggantikan H. Juwari yang sebelumnya menjabat Ketua Umum selama 2 periode. Sedangkan posisi Sekjen ABMI masih dijabat oleh Ikhwan Arif yang sebelumnya menduduki posisi yang sama. Selanjutnya jabatan bendahara umum dipercayakan kepada Ahmad Soleh dari Kendal.

Iklan