HARIANBERANTAS.CO
-
JAKARTA - Dalam kegiatan ini, SYL meminta agar produk hortikultura
menjadi pionir ekspor pada tahun mendatang.
"Karena
itu buatkan hilirisasi seperti ini di setiap kabupaten dan kota seluruh
Indonesia. Bantu mereka dengan mesin dan teknologinya," ujar Mentan SYL,
Jumat, 1 September 2023.
Sebagai
informasi, saat ini ada lebih dari 465 UMKM yang menjadi binaan Direktorat
Jenderal Hortikultura Kementan. Mereka terdiri dari industri berskala regional,
nasional dan UMKM yang sudah bergerak pada ekspor. Di antaranya UMKM produk
hilirisasi bawang sebanyak 127, UMKM cabai 121, UMKM pisang 86, UMKM Nanas 20,
UMKM jahe, tanaman obat, kapulaga, kunyit sebanyak 47 UMKM.
"Semua
UMKM tersebut siap memenuhi pasar nasional. Dan tentu saja hilirisasi ini
berdampak pada nilai tambah hingga 100 persen," katanya.
Ke depan, SYL
berharap semua produk yang diproduksi bisa memberi dampak terhadap kesehatan
dan kebugaran tubuh masyarakat Indonesia. Lebih dari itu produk hortikultura
mampu menembus dunia farmasi sebagai alternatif pengobatan herbal.
"Yang
terpenting itu memang kita harus naik kelas untuk ekspor. Misalnya dari yang
tadinya pisang, Jadi pisang goreng, kemudian jadi keripik dan jadi obat
(farmasi). Kalau begitu kita canangkan satu hari minum obat herbal produk
hortikultura. Dan saya berharap akhir desember nanti setiap mall di Indonesia
ada tenda (stand) yang menjual produk Hortikultura," katanya.
Direktur
Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa produk
hortikultura selama ini memiliki prospek besar terhadap pasar nasional dan
ekspor. Karena itu, kata dia, pihaknya akan terus menjalin kolaborasi dan
kerjasama dengan para pengusaha besar dan UMKM.
"Kami
akan mengembangkan kerjasama untuk ekspor bersama sejumlah perusahaan besar dan
UMKM. Kenapa? Karena UMKM hortikultura memiliki prospek dan potensi pasar yang
sangat besar," katanya.
Sejauh ini,
kata Prihasto, pihaknya juga terus berupaya memasarkan produk hortikultura ke
berbagai negara di dunia. Produk UMKM Hortikultura. Di antaranya melalui forum
internasional seperti ODICOFF yang berlangsung di USA, Serbia, Belgia, dan
Taiwan, kemudian dibawa juga ke pameran Produk halal di Turki, Mc. Fruit.
Italy.
"Produk
UMKM Hortikultura telah banyak dipasarkan pada gerai-gerai di seluruh Indonesia
baik offline maupun online. Pasar ekspor untuk Produk UMKM sudah ke beberapa
negara seperti Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Jepang, Hongkong, Belanda,
Mesir, Italia, Australia, dan Belgia," katanya.
Penanggungjawab
Pengolahan Hasil Produk Hortikultura, Diah Ismayaningrum mengatakan bahwa
pemerintah telah memberi bantuan langsung sebesar 300 juta berupa paket mesin,
bangsal panen dan bangunan rumah produksi untuk satu kelompok binaan di seluruh
Indonesia.
"Bantuan
tersebut bersumber dari APBN yang diberikan kepada kelompok UMKM sebesar 300
juta untuk alat mesin, alat bangsal penen dan bangunan produksi sampai ke
alat-alat olahannya. Jadi nanti misalnya untuk produk cabai bisa dibuat cabe
kering kemudian sambal cabe minyak," jelasnya.
Home
› Gebyar Hortikultura
› Launching Gerakan Gloria
› Mentan SYL
› Nasional
Perkuat Hilirisasi, Mentan SYL Buka Gebyar Hortikultura dan Launching Gerakan Gloria