HARIANBERANTAS.CO,
KOTA BANDUNG - Peningkatan produktivitas kelembagaan dan birokrasi di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini menjadi fokus penguatan daya
saing dalam menjawab tantangan masa depan.
Hal itu diungkapkan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Taufiq Budi Santoso saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Peraturan Presiden RI Nomor 1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional dan Mendorong Percepatan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS) di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, Kamis (5/10/2023).
“Kegiatan ini sesuatu yang sangat berharga untuk kita (Pemdaprov Jabar). Jadi saya berharap Bapak dan Ibu bisa menfaatkan sosialisasi ini untuk kepentingan peningkatan produktivitas di Jawa Barat yang menjadi tantangan kita untuk ditingkatkan karena daya saing itu salah satu yang harus menjadi fokus kita ke depan,” kata Taufiq.
Ia juga berharap sosialisasi ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan produktivitas lembaga dan birokrasi di lingkungan Pemprov Jabar.
Dalam sambutannya terkait upaya peningkatan produktivitas dan daya saing, Taufiq menyinggung tentang lembaga pendidikan vokasi di Jawa Barat.
Dalam menghasilkan tenaga kerja yang kompeten sesuai standar industri, perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja serta organisasi mitra kursus dan pelatihan.
Sinergi tidak akan terjalin jika tidak diimbangi dengan kekompakan yang baik (solidaritas-red) dan semangat yang baik untuk menciptakan daya saing yang kuat.
“Kita mempunyai badan yang menangani vokasi, yang bisa kita kolaborasikan bersama untuk memajukan SMK kita supaya tak hanya menjadi pusat atau sumber pengangguran di kemudian hari, melainkan dapat menjadi sumber daya yang kuat bagi pembangunan perekonomian Jabar,” dia berkata.
Sinergi ini didukung oleh capaian prestasi Jabar yang menempati posisi teratas di Indonesia sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2020-2022.
“Kalau kita lihat investasi, Jabar masih dipercaya menjadi tujuan investasi di Indonesia. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) kita juga masih yang tertinggi kalau kita bandingkan dengan provinsi lain di Indonesia,” kata Taufiq.
Begitu pula dengan ekspor. Kontribusi Jabar terlihat dari andilnya terhadap nilai ekspor nasional. Jawa Barat merupakan provinsi pengekspor komoditas nasional terbesar.
Hal ini menunjukkan Jawa Barat memiliki daya saing dan keunggulan yang tinggi dari segi lokasi industri, investasi, tenaga kerja, dan infrastruktur pendukung.
“Jika dilihat dari segi daya saingnya, Jawa Barat termasuk dalam tiga provinsi yang memliki daya saing tinggi selain DKI Jakarta dan Jawa Tengah,” ujarnya.
Taufiq juga ingin Perpres Nomor 1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional dapat disosialisasikan secara luas di segala sektor karena Jawa Barat memiliki keunggulan ekonomi yang harus selalu ditingkatkan dan dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat Jabar.
“Perpres Nomor 1 Tahun 2023 ini bisa disosialisasikan di Jabar karena kita punya potensi, peluang, dan keunggulan yang kita harus manfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.(rs).
Hal itu diungkapkan Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Taufiq Budi Santoso saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Peraturan Presiden RI Nomor 1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional dan Mendorong Percepatan Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing (GNP2DS) di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, Kamis (5/10/2023).
“Kegiatan ini sesuatu yang sangat berharga untuk kita (Pemdaprov Jabar). Jadi saya berharap Bapak dan Ibu bisa menfaatkan sosialisasi ini untuk kepentingan peningkatan produktivitas di Jawa Barat yang menjadi tantangan kita untuk ditingkatkan karena daya saing itu salah satu yang harus menjadi fokus kita ke depan,” kata Taufiq.
Ia juga berharap sosialisasi ini dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan produktivitas lembaga dan birokrasi di lingkungan Pemprov Jabar.
Dalam sambutannya terkait upaya peningkatan produktivitas dan daya saing, Taufiq menyinggung tentang lembaga pendidikan vokasi di Jawa Barat.
Dalam menghasilkan tenaga kerja yang kompeten sesuai standar industri, perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja serta organisasi mitra kursus dan pelatihan.
Sinergi tidak akan terjalin jika tidak diimbangi dengan kekompakan yang baik (solidaritas-red) dan semangat yang baik untuk menciptakan daya saing yang kuat.
“Kita mempunyai badan yang menangani vokasi, yang bisa kita kolaborasikan bersama untuk memajukan SMK kita supaya tak hanya menjadi pusat atau sumber pengangguran di kemudian hari, melainkan dapat menjadi sumber daya yang kuat bagi pembangunan perekonomian Jabar,” dia berkata.
Sinergi ini didukung oleh capaian prestasi Jabar yang menempati posisi teratas di Indonesia sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2020-2022.
“Kalau kita lihat investasi, Jabar masih dipercaya menjadi tujuan investasi di Indonesia. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) kita juga masih yang tertinggi kalau kita bandingkan dengan provinsi lain di Indonesia,” kata Taufiq.
Begitu pula dengan ekspor. Kontribusi Jabar terlihat dari andilnya terhadap nilai ekspor nasional. Jawa Barat merupakan provinsi pengekspor komoditas nasional terbesar.
Hal ini menunjukkan Jawa Barat memiliki daya saing dan keunggulan yang tinggi dari segi lokasi industri, investasi, tenaga kerja, dan infrastruktur pendukung.
“Jika dilihat dari segi daya saingnya, Jawa Barat termasuk dalam tiga provinsi yang memliki daya saing tinggi selain DKI Jakarta dan Jawa Tengah,” ujarnya.
Taufiq juga ingin Perpres Nomor 1 Tahun 2023 tentang Lembaga Produktivitas Nasional dapat disosialisasikan secara luas di segala sektor karena Jawa Barat memiliki keunggulan ekonomi yang harus selalu ditingkatkan dan dimaksimalkan demi kesejahteraan masyarakat Jabar.
“Perpres Nomor 1 Tahun 2023 ini bisa disosialisasikan di Jabar karena kita punya potensi, peluang, dan keunggulan yang kita harus manfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.(rs).