Iklan

Iklan

,

Iklan

Jokowi dan Keluarga Dituding tinggalkan PDIP, Ini Kata Projo

Harian Berantas
Minggu, 29 Oktober 2023, 18:05 WIB Last Updated 2023-10-29T11:11:47Z
Jokowi dan Keluarga Dituding tinggalkan PDIP
Presiden Joko Widodo disambut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat tiba di Indonesia selepas kunjungan ke Arab Saudi, Sabtu (21/10/2023).Sumber Foto ist:  ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/am.

HARIANBERANTAS.CO - JAKARTA - Pernyataan tegas Hasto Kristiyanto menyebut partainya (Partai PDIP) ditinggalkan setelah memberikan keistimewaan kepada Jokowi dan keluarga.
 
Sementara itu, menyikapi hal tersebut, relawan pendukung Jokowi Pro Jokowi (Projo) menilai hal tersebut merupakan stigma yang menyesatkan.
 
"Itu kan dengan kata lain, Pak Jokowi dibilang tidak tahu terima kasih. Keluarganya sudah didorong berbagai macam, itu sederhana menjawaban nya. Hubungan Pak Jokowi dengan PDIP itu hubungan mutualisme, hubungan saling menguntungkan," kata Ketua Bappilpres, Projo Panel Barus kepada wartawan. Minggu (29/10/2023).
 
"Jadi jangan dibilang tidak tahu terima kasih. Itu hubungan saling membutuhkan dan saling menguntungkan di masa lalu," imbuhnya.
 
Panel menyatakan PDIP mendorong Jokowi maju dari Pilwalkot Solo hingga Pilpres 2019. Panel menilai hubungan ini membuahkan hasil yang saling menguntungkan bagi Jokowi dan PDIP.
 
“Waktu itu PDIP mendapat insentif elektoral yang eksponensial. Selain menang Pilpres (pemilu presiden), menang pileg (pemilu legislatif) juga, jadi juara satu dari juara ketiga. 2009 dia juara tiga,  2014 dia juara satu pileg-nya gara-gara dukung Pak Jokowi,” ujarnya.
 
Selain itu, kata Panel, PDIP bahkan mampu memenangkan pemilu legislatif dua kali berturut-turut berkat sosok Jokowi. Selain itu, PDIP dinilai bisa menang di Jakarta dan Solo berkat Jokowi.
 
“Jadi jangan bilang tidak tahu terima kasih, siapa yang harus berterima kasih dalam hal ini?” kata Panel.
 
Sejauh ini, menurut Panel, setidaknya PDIP  telah 'menyerang' Jokowi pada tiga isu, yakni food estate sebagai kejahatan lingkungan, isu tiga periode, dan isu perasaan PDIP yang ditinggalkan Jokowi dan keluarga setelah diberikan keistimewaan.
 
“Ini juga bagian ketiga yang masalah tidak tahu terima kasih, meninggalkan, itu juga stigma, itu juga framing yang menyesatkan dalam pola hubungan yang saling menguntungkan,” kata Panel.
 
“Itu framing jahat terhadap ke Pak Jokowi, itu framing jahat Pak Hasto ke Pak Jokowi. Karena khawatir setelah melihat Prabowo-Gibran maju sebagai salah satu kontestan pemilu 2024,” imbuhnya.
 
Seperti diketahui, Hasto Kristiyanto sebelumnya mengatakan saat itu pihaknya (partainya PDIP) dalam suasana sedih dan hatinya terluka. PDIP menyebut banyak kader dan simpatisan yang tidak percaya dengan kondisi hubungan partai dengan keluarga Jokowi.
 
“Ketika DPP partai bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/10).
 
Hasto mengatakan PDIP memberikan keistimewaan privilege kepada Jokowi dan keluarga. Namun, Jokowi dan keluarga dinilai telah meninggalkan pemberian partai berlambang banteng tersebut.
 
“Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan konstistusi. Pada awalnya kami hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi, namun ternyata itu benar-benar terjadi,” kata Hasto.(rs).
 
 

Iklan