![]() |
Kementerian Pertanian, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, terus memacu penggunaan teknologi dalam sektor pertanian Indonesia. |
HARIANBERANTAS.CO - Kementerian Pertanian, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, terus memacu penggunaan teknologi dalam sektor pertanian Indonesia, khususnya dalam subsektor florikultura. Teknologi Internet of Things (IoT) digunakan untuk memantau kondisi lingkungan pertanian, membantu petani mengambil keputusan, dan mengoptimalkan aplikasi penyiraman, pemupukan, serta penggunaan pestisida berdasarkan data yang diperoleh dari sensor dan perangkat lunak pengelolaan data.
Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman, yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengungkapkan harapannya bahwa hasil simulasi implementasi IoT krisan ini dapat diterapkan pada skala yang lebih besar. "Kelompok Tani Swastika Jaya harus memaksimalkan pemanfaatan bantuan pemerintah ini dengan menyukseskan pelaksanaan kegiatan Simulasi Implementasi IoT Krisan," kata Liferdi.
Teknologi IoT diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi petani dalam menghasilkan produk berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan. Langkah selanjutnya adalah pencanangan teknologi ini akan dilaksanakan pada tahun 2024 pada kelompok tani krisan yang dibina oleh Direktorat Jenderal Hortikultura di Kabupaten Cianjur.
Pemanfaatan teknologi IoT dalam sektor pertanian adalah bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian serta mendukung kesejahteraan petani. Melalui teknologi yang tepat, sektor pertanian Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi negara.(*)