Iklan

Iklan

,

Iklan

Akibat Perubahan Iklim Ekstrem Harga Cabai Naik Signifikan, Kementan Lakukan Hal Ini

Harian Berantas
Selasa, 14 November 2023, 15:51 WIB Last Updated 2023-11-14T08:51:44Z

Harga Cabai Naik Signifikan (Sumber Foto: Kementan)

HARIANBERANTAS.CO - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengatasi tantangan kenaikan harga cabai yang signifikan, termasuk kekeringan yang berdampak pada pasokan air bagi petani cabai. Pemerintah telah mengambil sejumlah langkah yang sangat serius untuk menjaga ketersediaan cabai dan stabilitas harga.
 
Pemerintah terus berkomitmen mengatasi permasalahan ini dalam jangka pendek dan jangka panjang dengan harapan stabilitas harga cabai dapat pulih dan terjamin pasokannya melalui langkah-langkah seperti pekarangan pangan lestari, distribusi pasokan, dan perbaikan infrastruktur. Menghadapi dinamika perubahan iklim, Kementerian Pertanian berharap kerja sama semua pihak untuk dapat membantu menjaga ketersediaan cabai bagi masyarakat.
 
Seperti diketahui, harga cabai di pasaran terpantau mengalami kenaikan cukup tinggi hingga mencapai Rp 100 ribu per kilogram di beberapa tempat, meski petani masih menjual dengan harga sekitar Rp 60 ribu per kilogram.
 
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke SMK 1 Purwakarta mengatakan, tingginya harga cabai saat ini bersifat musiman dan diyakini akan menurun seiring pergantian musim.
 
"Kalau yang naik tinggi memang cabai, tapi ini kan musiman. Kalau musimnya seperti ini pasti (naik). Tapi yang lain-lainnya saya lihat bawang merah, bawang putih, telur, dalam kondisi stabil," kata Presiden Jokowi di Jakarta (13/11/2023).
 
Menyikapi kenaikan harga cabai, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman telah merencanakan program Kampung Cabai yang bertujuan untuk menciptakan sentra baru di setiap kabupaten, serta program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) untuk mendorong masyarakat agar lebih mampu menanam cabai di pekarangannya dengan bibit unggul yang telah disediakan secara gratis. Jika hal ini dilakukan oleh setiap rumah tangga, diyakini mampu memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.
 
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengidentifikasi kenaikan harga cabai akibat anomali cuaca yang berdampak pada kekeringan yang terjadi belakangan ini. Untuk mengatasinya, Kementerian Pertanian telah melakukan beberapa langkah antara lain pendistribusian pasokan dari daerah yang surplus produksi ke daerah yang kekurangan produksi, serta program pompa sumur dalam.
 
“Sesuai arahan Pak Menteri, saat ini kami telah menyiapkan langkah-langkah antara termasuk distribusi mobilisasi barang dari daerah surplus produksi ke daerah yang kekurangan dan menambahkan bantuan program pompa sumur dalam sehingga kedepannya masalah ini bisa teratasi. Kami juga telah menerjunkan tim perlindungan, pemasaran, dan perbenihan untuk melakukan gerakan pengendalian, mengadakan pasar murah, serta pembagian benih cabai untuk ditanam di dalam pot,” kata Prihasto.
 
Selain itu, Prihasto mengajak para petani untuk memilih varietas cabai dengan bijak dan mengolahnya menjadi produk turunan yang bermanfaat. Meski harga cabai sedang tinggi, pemerintah menegaskan tidak akan ada impor cabai segar untuk menjaga stabilitas harga di dalam negeri.
 
Perlu diketahui, produksi cabai nasional mencapai 241.226 ton per bulan, dengan rincian produksi cabai rawit sebesar 124.212 ton dan produksi cabai besar sebesar 117.014 ton. Namun kebutuhan cabai mencapai 153.440 ton per bulan, dan harga di tingkat grosir bervariasi tergantung jenis varietasnya.
 
Menanggapi situasi tersebut, Ketua Indonesia Chili Champion Tunov menjelaskan kondisi iklim ekstrem, terutama masalah kekeringan yang berdampak pada produksi cabai. Banyak petani yang kesulitan menanam cabai karena minimnya pasokan air.
 
Tunov berharap pemerintah dan pemangku kepentingan dapat bersinergi dan memberikan dukungan kepada petani cabai Indonesia untuk menjamin keberlanjutan produksi cabai di masa depan.
 
Menutup pernyataannya, Tunov mengatakan kenaikan harga cabai merupakan sebuah anugrah bagi petani, dan Dia pun berharap masyarakat di kota memahami situasi tersebut. Kenaikan harga cabai diharapkan tidak akan berlangsung lama.
 
“Kenaikan harga cabai adalah sebuah keniscayaan, ini anugrah buat kami sebagai petani, toh biasanya kalau cabai murah kami yang kelimpungan hutang sana-sini, sekarang cabai harganya tinggi, Alhamdulillah, kiranya masyarakat kota bisa memakluminya. Ini idak lama kok," tutupnya.(*)
 

Iklan