Iklan

Iklan

,

Iklan

Hadapi Ekstrimnya Iklim El Nino, Mentan Tunjukkan Komitmen Luar Biasa

Harian Berantas
Sabtu, 11 November 2023, 13:46 WIB Last Updated 2023-11-12T06:55:43Z

Ekstrimnya Iklim El Nino
Kementan pasang lampu ilght trap untuk hadapi virus dan hama di tengah situasi ekstremnya iklim El Nino.

HARIANBERANTAS.CO - Dalam upaya menjaga ketersediaan dan stabilitas produksi, Mentan Andi Amran Sulaiman menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Pertanian untuk selalu melakukan pendampingan di lapangan dan memberikan solusi cepat dan tepat terhadap setiap permasalahan petani.
 
Menurutnya, salah satu permasalahan yang saat ini dihadapi petani khususnya petani bawang merah adalah serangan hama thrips dan virus IYSV, termasuk di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Amran mengatakan serangan ini merupakan tantangan baru yang dihadapi Indonesia.
 
“Kita sedang menghadapi perubahan iklim yang tidak menentu. Akan banyak virus dan hama yang menyerang, belum lagi kekeringan. Jadi kita harus sigap untuk memberikan respon cepat pada apapun keluhan petani,” tegas Amran di Kabupaten Bangli, Bali (7/11 /2023 ).
 
Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengungkapkan pihaknya akan terus mengecek dan meneliti situasi di lapangan terkait serangan virus ini. Sebagai tindakan pencegahan, lampu ilght trap telah dipasang.
 
“Mengantisipasi OPT dan virus di pertanaman bawang merah, kami terus melakukan penelitian dan inovasi. Salah satunya penggunaan lampu light trap yang terbukti efektif mengatasi serangan ini di wilayah Kintamani, Bali,” kata Prihasto.
 
“Istimewa juga, lampu light trap ini adalah buatan dari siswa-siswi SMK di Kulon Progo,” imbuh Prihasto.
 
Lanjut Prihasto, selain virus IYSV, di Kecamatan Kintamani juga ditemukan gejala serangan lain seperti imago dan ulat bawang. Menurutnya, Tim POPT Ditjen Hortikultura sudah turun langsung untuk memberikan pendampingan kepada petani.
 
“Sudah, kami turun langsung Tim POPT untuk mendampingi petani dan mencari solusi terbaik bersama, termasuk dengan mengadakan pelatihan untuk para POPT di seluruh Indonesia dan sosialisasi ilght trap,” ungkapnya.
 
Saat ini, kata Prihasto, lampu light trap buatan SMK di Kulon Progo belum memiliki legalitas Standar Nasional Indonesia (SNI) dan belum bisa dianggarkan oleh APBN. Namun Kementerian Pertanian berupaya memberikan fasilitasi agar bisa segera mendapatkan legalitas.
 
“Iya, lampu light trap ini belum punya legalitas SNI. Kami terus berupaya memfasilitasi pemilik produk ini untuk mendapatkan legalitas penjualan, sehingga dapat segera dirasakan manfaatnya oleh petani di seluruh Indonesia,” pungkas Prihasto.
 

Iklan