Iklan

Iklan

,

Iklan

Impor adalah Masa Lalu, Anggur Lokal Akan Menjadi Pilihan

Harian Berantas
Minggu, 19 November 2023, 21:13 WIB Last Updated 2023-11-19T14:13:38Z

Potensi buah anggur konsumsi di Indonesia pada Tahun 2029 diperkirakan mencapai 21.168 Ton, sehingga pada Tahun 2030, target produksi buah anggur Indonesia dapat menurunkan impor anggur sebanyak 20%.

HARIANBERANTAS.CO - Anggur merupakan salah satu buah subtropis yang kini semakin populer di Indonesia dan mencatatkan peningkatan produksi yang signifikan dalam tiga tahun terakhir.
 
Berdasarkan data Badan Statistik Pertanian (BPS), produksi anggur Indonesia pada tahun 2022 mencapai 13.515 ton, meningkat dari tahun 2020 sebesar 11.905 ton. Namun kebutuhan masyarakat masih bergantung pada impor dengan angka impor mencapai 101.899 ton senilai 330.407.068 USD pada tahun 2022.
 
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyoroti pentingnya mengurangi ketergantungan impor dan mengarahkan fokus pada pengembangan kawasan hortikultura dan produksi buah-buahan yang mendukung pasar ekspor. Untuk mewujudkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura bekerja sama dengan Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) menargetkan penurunan angka impor sebesar 20% pada tahun 2030.
 
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto menyatakan pihaknya berkomitmen membangun anggur nasional dengan melibatkan seluruh pihak baik petani, pelaku usaha, pemerintah daerah, praktisi, akademisi, dan peneliti.
 
“Potensi buah anggur konsumsi di Indonesia pada Tahun 2029 diperkirakan mencapai 21.168 Ton, sehingga pada Tahun 2030, target produksi buah anggur Indonesia dapat menurunkan impor anggur sebanyak 20%,”  kata Prihasto dalam keterangan tertulis yang diterima hariberantas.co di Jakarta, (18/11/2023).
 
Dalam mendukung upaya tersebut, Direktorat Buah dan Florikultura di bawah kepemimpinan Liferdi Lukman telah melaksanakan berbagai kebijakan dan program, antara lain FGD dengan narasumber internasional dan Bimbingan Teknis bagi petani dan pelaku usaha komoditas anggur.
 
Liferdi mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan daya saing melalui peningkatan produksi, produktivitas, akses pasar, logistik yang didukung sistem pertanian modern dan ramah lingkungan.
 
Komunitas pecinta anggur juga berkontribusi melalui kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis. Seperti baru-baru ini, komunitas anggur ''Kung Anggur'' Bintaro dan Pengurus ASPAI mengadakan pelatihan dan bimbingan teknis Pengembangan Budidaya Tanaman Anggur (Table Grape) di Indonesia.
 
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam mengembangkan budidaya anggur yang baik sehingga menghasilkan buah yang produktif dan berkualitas serta membangun networking bagi anggota KMA-PBS (Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar).
 
CEO Kung Wine, Heri Yanto, menyatakan komitmennya untuk berkolaborasi dengan pemerintah.
 
“Pasokan anggur di Indonesia masih sangat bergantung pada impor, komunitas kami terus berjuang dengan inovasi dan teknologi terkini guna terus meningkatkan produksi sehingga kebutuhan akan anggur konsumsi dapat terpenuhi,” jelas Heri.
 
Menurutnya, peluang budidaya anggur untuk konsumsi di Indonesia terbuka lebar, terutama di kota-kota besar. Selain sebagai hobi, kata Heri, budidaya anggur kini juga menjadi fokus agrowisata berkonsep wisata petik buah.
 
“Proses budidaya yang cerdas (smart farming) memungkinkan pengembangan anggur di lahan sempit atau pekarangan di sekitar rumah,” ujarnya.
 
Heri mengatakan melalui kolaborasi lintas sektor diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor anggur dan meningkatkan pendapatan petani.
 
“PPotensi pengembangan anggur di Indonesia tidak hanya menguntungkan petani dan pelaku usaha, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam dunia "peng-anggur-an" Indonesia,” tutupnya.(*).
 

Iklan