Iklan

Iklan

,

Iklan

Kebun Anggur Firizco Berkonsep Cafetaria Hadir Sebagai Destinasi Agrowisata Baru di Kabupaten Bandung Barat

Harian Berantas
Kamis, 23 November 2023, 12:58 WIB Last Updated 2023-11-24T12:27:43Z
 
Kebun Anggur Firizco Berkonsep Cafetaria

HARIANBERANTAS.CO - Setelah hampir seluruh belahan dunia dilanda wabah Covid-19, perekonomian banyak negara di dunia terpukul, namun tinggal di tengah kota tidak menutup peluang usaha mulai dari berkebun dan bercocok tanam yang bisa menghasilkan cuan. Seperti halnya Indonesia yang masih mampu bertahan dan berhasil menjaga stabilitas perekonomian. Meski berbagai sektor mengalami degradasi di masa pandemi, namun sektor pertanian justru tumbuh di era tersebut. Pertanian disebut-sebut menjadi sektor yang tidak tergerus pandemi karena pada prinsipnya setiap manusia butuh makan.
 
Oleh karena itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan sektor pertanian merupakan sektor andalan sehingga patut untuk berbangga saat bertani.
 
“Kita ini negeri yang kaya, apapun kita tanam di tanah nusantara, pasti akan tumbuh dengan subur. Kita harus sadar bahwa petani adalah Profesi yang sangat mulia. Setiap kita boleh memilih menjadi apa saja, tapi jika tidak ada lagi yang memilih menjadi petani, maka besok kita akan kelaparan bersama,” Hal itu ditegaskan Menteri Pertanian Amran seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Pertanian yang diterima hariberantas.co, Kamis (23/11/20230) kemarin.
 
1 tahun usaha budidaya anggur ini mencatat omzet yang sangat menggiurkan.

Pada kesempatan yang sama saat meresmikan sekaligus panen perdana Kebun Anggur Firizco di Kabupaten Bandung Barat, mewakili Direktur Jenderal Hortikultura, Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman tak menampik panen anggur di Kecamatan Cisarua, Bandung Barat merupakan bukti nyata bahwa kebangkitan pertanian anggur Indonesia akan menjadi sebuah keniscayaan.
 
“Hari ini kita yakin bahwa anggur Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, kita harus sampaikan kepada dunia, bahwa anggur Indonesia kedepannya mampu bersaing dengan anggur manapun yang ada di kolong langit ini. Kita akan terus menumbuhkan anggur-anggur nusantara terbaik, dan nantinya anggur impor hanyalah masa lalu, anggur ekspor adalah masa depan," ujarnya.
 
Berdasarkan data Badan Statistik Pertanian (BPS), dalam 3 (tiga) tahun terakhir produksi anggur Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2020 produksi tercatat sebesar 11.905 ton, pada tahun 2021 meningkat menjadi 12.163 ton dan pada tahun 2022 meningkat kembali hingga mencapai 13.515 ton. Namun produksi tersebut masih jauh dari kebutuhan masyarakat. Saat ini konsumsi anggur Indonesia masih sangat bergantung pada impor dari negara lain, dimana jumlah impor anggur Indonesia dalam tiga tahun terakhir terus meningkat dengan volume impor anggur pada tahun 2020 sebesar 83,044 ton senilai 273,268,451 USD, pada tahun 2021 sebesar 98,278 ton senilai 315,270,841 USD dan pada tahun 2022 impor anggur mencapai 101,899 ton senilai 330,407,068 USD. Angka ini sungguh sangat besar baik volume maupun nilainya, yang diperkirakan triliunan uang yang mengalir ke negara lain.
 
Direktorat Jenderal Hortikultura melalui Direktorat Buah dan Florikultura bersama Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI) menargetkan penurunan angka impor sebesar 20% pada tahun 2030. Kondisi ini akan terwujud berkat dukungan dan sinergi seluruh stakeholder untuk membangun anggur nasional baik petani maupun pelaku usaha, penggiat anggur, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten, praktisi, akademisi, peneliti dan pihak lainnya.
 
Pada acara pembukaan Kebun Anggur Firizco juga dilakukan sosialisasi guna mewujudkan komitmen tersebut. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Bandung Barat, Kepala Dinas Pariwisata Bandung Barat, 12 DPD ASPAI (DKI, Kota Tangsel, Kabupaten Tangerang, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bandung, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut), para penggiat dan komunitas anggur, pensiunan dan warga sekitar.
 
Budidaya tanaman anggur merupakan suatu prospek yang sangat menjanjikan apabila digarap secara serius sehingga menanam anggur tidak hanya sekedar hobi namun dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan utama.
 
“Saat ini tumbuh dan berkembang para penggiat-pengiat anggur di seluruh Indonesia, salah satunya adalah kebun anggur Firizco Vineyard yang dikelola oleh petani muda kita, petani Generasi Z yang luar biasa,” ujar Liferdi.
 
Petani Anggur Milenial di Cisarua Lembang bisa mengantongi Rp 125 juta per bulan dari hasil penjualan
 
Buah anggur yang punya konsep agroedu wisata dengan wisata petik buahnya.

Dalam kesempatan itu, salah satu petani milenial, Muhammad Daffa Bagaskara yang memiliki usaha perkebunan yang berlokasi di Pamoyanan Wetan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengaku menanam anggur sangat menarik. Pria yang baru berusia 24 tahun ini memiliki kebun anggur seluas +- 1.000 meter persegi yang terbagi dalam beberapa cluster varietas.
 
Mahasiswa S1 salah satu universitas negeri ini bercerita, awalnya beberapa tahun lalu orang tuanya mencoba menanam pohon Tin, namun sebelum berkembang, harga buah Tin kehilangan harga pasaran. Dari kegagalannya tersebut, ia mendapat saran untuk mencoba menanam anggur dari seorang penggiat anggur, Tosan Aji, yang saat itu juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Anggur Indonesia (ASPAI).
 
Menurutnya, selama 1 tahun menggeluti usaha budidaya anggur ini, ia mencatat omzet yang sangat menggiurkan.
 
“Yah, kami jual bibit kepada antar anggota penggiat dan komunitas anggur saja, itu bisa 1.000 pohon per-bulan. 1 pohon dengan standar di atas 60 cm itu bisa harganya Rp 125 ribu. Jadi ya rata-rata Rp 125 jutaan lah. Disamping itu, Kreativitasnya menghasilkan tanaman anggur dalam pot yang sudah berbuah (tabulampot) yang sangat menarik dan indah, dibandrol dengan harga Rp. 1 s/d 3 juta. Semua tergantung ukurannya,” jelasnya.
 
''Sedang dari buah anggur sendiri, kebun kami yang memang konsepnya adalah agroedu wisata dengan wisata petik buahnya. Dalam 1 bulan sebelum kebun ini dibuka secara resmi pada hari ini, masyarakat sudah antusias mengunjungi, dan sudah terpetik sekitar 5 kuintal dengan harga bervariasi antara 150 ribu-300 ribu tergantung variannya,” tutupnya.(*).

Iklan