Iklan

Iklan

,

Iklan

Kementan Panen Perdana Melon Inthanon Cianjur, Untung Premium 100%

Harian Berantas
Sabtu, 25 November 2023, 16:12 WIB Last Updated 2023-11-25T09:12:39Z
 
Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman beserta jajarannya saat panen perdana melon premium varietas Inthanon.

HARIANBERANTAS.CO - Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman melaksanakan panen perdana melon varietas Inthanon di lahan green house seluas 320m2 yang dikelola Kelompok Tani Gede Harepan yang berlokasi di Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Dan yang unik dari melon ini adalah memiliki Brix 16 dengan tekstur yang renyah, netnya  banyak dan menonjol.
 
“Green house melon ini merupakan program bantuan Direktorat Jenderal Hortikultura tahun 2023. Bisa kita saksikan, hanya dalam waktu 70 hari melon sudah bisa dipanen. Satu pohon ini bisa menghasilkan sampai 5 buah melon dengan berat 800 gram - 1,2 kilogram dan keuntungannya hampir 100% tiap buahnya,” kata Liferdi Lukman, dalam keterangan tertulis, Jumat (24/11).
 
Liferdi mengatakan bantuan 1 unit GH galvanis yang terdiri dari instalasi pengairan dan sarana budidaya senilai Rp 200 juta.
 
“Pemilihan melon berukuran kecil ini menurut petani karena mengikuti selera pasar. Pasar menyukai melon yang cukup untuk sekali makan. Harganya pun bagus dan ada kesinambungan untuk kebutuhan benih petani,” lanjut Liferdi.
 
Hasil panen dari Green house ini, lanjut Liferdi, langsung diambil oleh offtaker. Artinya ada kesepakatan dengan mitra mengenai harga. Pembeli mengambil buah melon dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.
 
“Dalam 1 tahun bisa dilakukan 5 kali panen. Jika rata-rata 1 pohon menghasilkan 5 buah melon dengan berat total 5 kg per tahun dan 1 Green house terdapat 1.000 pohon, maka penghasilan  bisa mencapai Rp 125 juta dalam 1 tahun,” jelas Liferdi. .
 
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Gede Harepan, Uden Suherlan, penerima bantuan green house, mengatakan awalnya ia bersama 84 anggota lainnya mengembangkan paprika dan berbagai komoditas hortikultura lainnya. Sejak pandemi, usaha pertaniannya beralih ke melon kimochi. Saat mendengar akan menerima bantuan, ia berkomunikasi dengan PT Karya Masyarakat Mandiri, salah satu offtaker yang biasa mengambil hasil panen untuk menanam melon Intanon.
 
“Rekomendasi offtaker kami agar melihat kebutuhan pasar yang menyukai melon berukuran kecil. Melon intanon ini setahun bisa 5 kali panen. Perusahaan ini mengambil ke kami Rp25 ribu per kilogram. Insya Allah sekali panen kami bisa mendapat Rp25 juta,” jelas Uden.
 
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan offtaker PT Karya Masyarakat Mandiri, Dede Suryana menjelaskan, keseluruhan panen perdana ini akan diambil secara berkesinambungan.
 
“Kebetulan ini adalah poktan binaan kami sejak awal bertanam paprika. Setelah kami mendengar ada green house di sini dan meminta pendapat dari kami, maka kami merekomendasikan melon intanon yang merupakan kategori melon premium. Melon ini banyak permintaannya di pasar dan cukup kompetitif,” jelas Dede.
 
Dede mengatakan, harga melon Rp 25 ribu per kilogram merupakan hasil kesepakatannya dengan Poktan Gede Harepan. Dede juga menginformasikan akses benih melon di pasaran mudah didapat, sehingga ada jaminan produksi bisa terus berlanjut.
 
“Dengan demikian kami ada kepastian pasokan untuk mitra-mitra kami,” tutupnya.(*).
 

Iklan